Thursday 11 October 2012

Ada Pertanyaan?



            Hari yang indah saat malam redup dalam dekapan rembulan tanggal empat belas. Dingin angin yang menyambar-nyambar tubuh setiap makhluk, mungkin cukup untuk menggetarkan dan memberi rasa menggigil lewat setiap pori-porinya. Kabut tipis yang sedari tadi hadir dalam pandangan, mengantarkan kisah-kisah sunyi dalam kandungan keramaian. Apakah keramaian bisa dikandung? Entahlah, aku hanya bisa menggambarkan lewat sketsa wajah-wajah nyata yang dipandang mata.
Lewat sajak-sajak kecil, hari-hari ku terasa besar melahirkan kata dan kalimat. Sebuah kebiasaan yang tak bisa dianggap biasa. Bukan berarti aku mengatakan seperti ini seolah-olah aku mempunyai pilihan. Pilihan telah memilihku dalam pertandingan yang sebenarnya, mungkin juga bisa dikatakan belum yang sebenarnya. Sungguh ku ingin keabadian dari makhluk yang terbatas ruang dan waktu. Begitu juga perasaan, yang berbatas ruang dan waktu. Jika kalian bertanya: “Keabadian seperti apakah itu? Apa ada keabadian di dunia ini? Apakah kau waras?”. Senyuman kecil ku akan menyambut dengan senang hati terhadap pertanyaan konyol seperti itu. Mengapa ada orang konyol yang mau terpancing pendapat konyol? Mengapa ada orang yang tidak menerima terhadap sesuatu yang seharusnya memang tidak bisa diterima? Mengapa ada orang merusak sesuatu terhadap sesuatu yang tak harus dirusak?
Rembulan di atas kepala berlayar membarat, tak merubah haluan dari angin yang masih saja bertiup. Berbicara tentang angin, aku selalu merasa heran. “Mengapa angin selalu mengarah berlawanan dengan kita? Mengapa angin selalu menghantam  kita baik pelan maupun kencang? Mengapa angin memberikan kesejukan?”
Selalu ada yang dipertanyakan setiap harinya.
Tulisanku terlahir sekali duduk. Aku duduk melahirkan tulisan. Aku duduk dalam waktu yang ku suka. Aku menyukai duduk dan menulis.
Apakah ada pertanyaan?

Kamis, 0410’12