Thursday, 15 August 2013

Nomor Asing Itu Meminta Do'a dan Fatihah




Kemarin malam aku mendapat sms dari nomor asing yang memohon minta Al-Fatihah untuk KH. Maimun Zubair (Sarang-Rembang). dan nomor tersebut memintaku untuk menyebarkan khabar itu.
Aku tak berani menyebarkannya, karena semua kabar perlu pertanggung jawaban.


Ku balas sms tersebut dengan menanyakan, "Niki Sinten?". Beberapa saat kemudian dan sampai sekarang tak ada respon atau balasan. Aku hapus sms tersebut.


Tadi, tepatnya 14 Agustus 2013, jam 19:43:08 aku mendapatkan sms dari nomor yang sama. Pesannya seperti ini:

"Mohon barokah fatichah untuk syaikhona 4 kiyai kharismatik dari pantura timur yang sedang sakit, semoga diberi kesembuhan dan panjang umur.
1. KH. M. Sya'roni Ahmadi (Kudus)
2. KH. A. Basyir (Kudus)
3. KH. MA. Sahal Machfudz (Pati)
4. KH. Maimun Zubair (Sarang-Rembang)

Al-faatihah...
Tolong sebarkan ke santri-santri yang lain"

Pengirim: 082327379xxx



Setelah menerima sms itu, ku balas dengan sms yang sama. Aku menanyakan, "Niki nomore sinten njeh?".
Hasil nihil. Tidak ada respon atau balasan. Akhirnya ku tinggalkan pesan tersebut dengan kesibukkan di dunia maya dan dunia tulisan.



Sekitar setengah jam lalu aku mulai kepikiran. 

"Sebenarnya ini sms dari siapa? Aku tak mungkin membagikan kabar tersebut kalau aku tak mengetahui itu kabar dari siapa? Nanti kalau aku ditanya, siapa yang bertanggung jawab kalau ternyata kabar tersebut tidak benar?"

Aku Galau



Jika benar beliau-beliau Syaikhona KH. M. Sya'roni Ahmadi (kudus), KH. A. Basyir (Kudus), KH. MA. Sahal Machfudz (Pati), KH. Maimun Zubair (Sarang-Rembang) sedang "gerah" (sakit).
Mewakilkan nomor 082327379xxx, Saya Mohon keikhlasan teman-teman semua untuk mengirim fatihah untuk beliau semuanya.
Saya tidak bisa membayangkan jika beliau ber-4 tindak dalam waktu yang berselang cepat. Mohon pandongane njeh. Semoga tidak ada apa-apa.



Setelah saya lacak keberadaannya dengan http://www.ceebydith.com/pulsa/hlr.html. 
Nomor 082327379xxx ini registrasi nomor di Solo. Hasil ini berdasarkan data HLR (Lokasi penerbitan nomor), bukan lokasi/posisi nomor saat ini.

Hmm... Allah Yahdii

No comments:

Post a Comment