Pagi tadi waktu aku sedang mumet-mumetnya membuat naskah tentang Lembah Beduri yang rencananya mau ku buat novel(do'anya ya teman), seorang teman yang ada di pojok kamar gelisah membaca sebuah buku. Aku yang duduk menghadap leptop sedikit-sedikit melirik padanya. Dua menit kemudian dian memanggilku.
"Lek. Kamu wes tau diwisuda berapa kali selama sekolah?", suara temanku sambil menggaruk-garuk kepala.
Sambil berfikir aku jawab. "Kaya'e cuma waktu SD thok. SMP aku nggak ikut wisuda. SMA aku malah kabur nggak kuat bayar wisuda. Nggak tau kalo besok setelah Skripsi mau wisuda apa nggak."
"Lha kenapa lek kok nggak tau?", tanya teman kepadaku.
"Wisuda itu cuma duduk pake baju toga, njuk dipanggil namanya maju kedepan, terus kita nunduk sedikit, rektor memindahkan tali topi toga. Paling cuma gitu thok pake bayar mahal. Dulu SD aku sudah pernah og."
"Hmmm. Gitu ya lek. PALING MUNG KOYO NGONO THOK.", sambil manggut-manggut.
"Tapi kamu jangan tiru-tiru aku. Kasian kamu nanti nggak dapat moment-moment penting dalam hidupmu. Kalo aku sich nggak mau neko-neko. hahahahahaha"
Temanku tersenyum kembali membaca bukunya.
sepakat
ReplyDeleteakhirnya ada yang sepakat dengan ku. hahahah amakasih mas anonim. hehehehe
ReplyDelete