SMA dan SMK Takhassus Al-Qur'an bersama pemateri Bapak H. Jaelan DINKES Wonsobo di depan Pendopo Bupati Wonosobo |
Bapak H. Jaelan DINKES Wonsobo sedang menyampaikan materi HIV/AIDS |
Sebelum masuk pada pembahasan, mari kita simak
apa itu HIV dan apa itu AIDS.
Pengertian
HIV
HIV merupakan singkatan dari 'Human
Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan
kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi
(kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti
sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan
macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan
atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi
kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika
sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan
penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient)
menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar
jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan.
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal
sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut
memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Pengertian AIDS
Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired
Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang
menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem
kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat
HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator
bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
A.
Data Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Wonosobo
tahun 2004-2012
Berdasarkan
data yang diperoleh Dinas Kesehatan kabupaten Wonosobo dari tahun 2004-2012
pada tanggal 10 Desember 2012, ditemukan 42 kasus orang yang terkena HIV dan 64
kasus orang yang positif AIDS. Jumlah keseluruhan dari total tersebut ada 106
kasus. Sedangkan angka kematian dari mereka yang terserang HIV/AIDS berjumlah
44 orang, angka mereka yang masih bertahan hidup ada 62 orang.
Data
mereka yang terjangkit HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dari kasus kejadiannya yaitu
seperti yang terlihat di dalam tabel :
No
|
Kasus
|
Jumlah
|
1
|
Homoseks
|
4
orang
|
2
|
Ibu
ke bayi
|
4
orang
|
3
|
Penasun
(pengguna narkoba suntik)
|
15
orang
|
4
|
Heteroseks
|
82
orang
|
Kasus
HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dilihat dari segi umur :
No
|
Umur
|
Jumlah
|
1
|
0-4
tahun
|
5
Orang
|
2
|
15-19
tahun
|
4
Orang
|
3
|
20-24
tahun
|
19
Orang
|
4
|
25-29
tahun
|
33
Orang
|
5
|
30-34
tahun
|
28
Orang
|
6
|
35-39
tahun
|
9
Orang
|
7
|
>45
tahun
|
2
Orang
|
Kasus
HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dilihat dari segi pekerjaan :
No
|
Jenis Pekerjaan
|
Jumlah
|
1
|
Karyawan
|
3
orang
|
2
|
Tidak
diketahui
|
4
orang
|
3
|
Belum
bekerja
|
5
orang
|
4
|
PSK
|
9
orang
|
5
|
NAPI
|
12
orang
|
6
|
Buruh
|
15
orang
|
7
|
TKI
|
17
orang
|
8
|
IRT
|
18
orang
|
9
|
Wiraswasta
|
23
orang
|
Kasus
HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dilihat dari jenis kelamin :
No
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
1
|
Laki-laki
|
45
orang
|
2
|
Perempuan
|
61
orang
|
Penderita
HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo yang sudah mendapatkan CST :
No
|
Penderita
|
Jumlah
|
1
|
Luar
kota
|
23
orang
|
2
|
Tak
terlacak
|
4
orang
|
3
|
Sedang
terjangkau
|
16
orang
|
4
|
Sudah
ARV
|
19
orang
|
Dari
data di atas dapat disimpulkan, bahwa di kabupaten Wonosobo mereka yang rentan
terhadap HIV/AIDS adalah mereka yang berada di umur 20- 35 tahun. Ini sangat
berkaitan dengan jumlah jumlah mereka yang terkena HIV/AIDS dilihat dari kasus
penularannya yaitu Heteroseks dengan jumlah 82 kasus. Sedangkan dari jenis
pekerjaannya, mereka yang rentan adalah Wiraswasta dengan jumlah 23 kasus.
B.
Gejala-Gejala
AIDS
1.
Merasa kelelahan yang berkepanjangan.
2.
Deman dan berkeringat pada malam hari
tanpa sebab yang jelas.
3.
Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai
sesak nafas yang berkepanjangan.
4.
Diare/mencret terus-menerus selama 1
bulan.
5.
Bintik-bintik berwarna keungu-unguan
yang tidak biasa.
6.
Berat badan menurun secara drastis lebih
dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
7.
Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di
leher dan lipatan paha.
C.
TES HIV
Orang
yang terinfeksi HIV tidak dapat diketahui dari penampilan fisiknya saja karena
orang tersebut terlihat seperti orang sehat lainnya. Jadi, untuk menentukan
seseorang terinfeksi HIV atau tidak harus dilakukan pemeriksaan darah.
Pemeriksaan
darah bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya anti bodi HIV di dalam
darah. Antibodi HIV ini dihasilkan oleh tubuh sebagai reaksi system kekebalan
tubuh terhadap infeksi HIV. Oleh sebab itu, pemeriksaan ini lebih tepat disebut
"Tes Antibodi HIV" bukan tes AIDS.
D.
Perlukan
Tes HIV ?
Jika
anda merasa memiliki kemungkinan terinfeksi HIV, maka sebaiknya segera
memeriksakan diri. Hal ini penting untuk memastikan status anda. Jika anda
positif, dapat segera dilakukan perawatan kesehatan lebih lanjut yang intensif
agar dapat menjaga kondisi dan mencegah penularan kepada orang lain.
E.
Bagaimana upaya pencegahan untuk menghindari penularan
HIV/AIDS ?
- Menghindari perbuatan mengarah pada perzinahan, seperti pornografi dan pornoaksi.
- Menghindari perbuatan zinah, diantaranya pelacuran, perselingkuhan, melakukan seks di luar nikah, dan homoseksual.
- Memastikan bahwa darah yang ditransfusi tidak tercemar virus HIV/AIDS.
- Memastikan bahwa jarum suntik yang digunakan baru dan steril.
- Menghindari penggunaan obat terlarang NAZA yang melemahkan fungsi kontrol diri sehingga dorongan seksual bebas tidak terhindarkan.
No comments:
Post a Comment