Monday, 26 November 2012

Kalibeber dan Mbah Mun




Kalibeber...
Sudah tujuh tahun berlalu ku di sini
Kau telah banyak berubah dengan perkembangan zamannya
Tak tampak wujud tawadhu' mu kepada almaghfurlah
Begitupun yang ku rasakan...
Tujuh tahun telah berlalu
Entah apa yang ku dapatkan untuk ku bawa pulang
Kalibeber...
Tujuh tahun telah berlalu
Serasa baru kemaren aku ditinggalkan sesosok wujud kharismatik
Rasa itu masih terasa di hati
Melekat erat dalam nurani yang merindukan sosoknya...
Apa kabar beliau di alam sana...?
Kalibeber...
Begitu banyak santri yang mendatangimu
Membuka setiap relung jalanmu dalam kelam malam
Ada juga yang menutup mata di dalam gelap
Entah apa lagi esok...?
Aku malu pada beliau
Aku malu....
Apa yang akan ku ungkapkan pada beliau ketika di sana aku ditanya tentang mu...?
Tentang apa yang telah ku dapatkan dari mu...
Tentang apa bekal yang ku kantongkan dari mu...
Kalibeber...
Telah lahir Mbah Mun-Mbah Mun yang mewarisi ilmu beliau
Tetapi itu bukanlah beliau...
Masih banyak lagi mereka yang tak mewarisi ilmu...
Tak tampak wujud tawadhu' mereka pada beliau
Begitupun yang ku rasakan...
Aku malu...
Tujuh tahun telah berlalu
Serasa baru kemaren aku ditinggalkan sesosok Mbah Mun
Kalibeber...
Apa masadepan mu...?
Apa pula masadepan ku...?
Kalibeber.....
Sudah lama aku di sini
Menimba dan terus menggali
Mengapa malam ini aku baru menyadari
Sejuknya kalam tak pernah aku temui
Dalam relung pesisir hati tak pernah aku mengerti
Hina diri tak pernah terselami
Aku terpuruk dalam himpitan ilmu yang tak pernah dicari
Maafkan aku kiyai...
Kalibeber......
                                                                                                            Al-asy', 09052011

No comments:

Post a Comment