Wednesday 12 December 2012

SMA dan SMK Takhassus Al-Qur'an VS Penderita HIV dan AIDS di Kabupaten Wonosobo 2004-2012


SMA dan SMK Takhassus Al-Qur'an bersama pemateri Bapak H. Jaelan DINKES Wonsobo di depan Pendopo Bupati Wonosobo
Bapak H. Jaelan DINKES Wonsobo sedang menyampaikan materi HIV/AIDS


Sebelum masuk pada pembahasan, mari kita simak apa itu HIV dan apa itu AIDS.

Pengertian HIV

HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.

Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Pengertian AIDS

Definisi AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome / Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.

A.    Data Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Wonosobo tahun 2004-2012

Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kesehatan kabupaten Wonosobo dari tahun 2004-2012 pada tanggal 10 Desember 2012, ditemukan 42 kasus orang yang terkena HIV dan 64 kasus orang yang positif AIDS. Jumlah keseluruhan dari total tersebut ada 106 kasus. Sedangkan angka kematian dari mereka yang terserang HIV/AIDS berjumlah 44 orang, angka mereka yang masih bertahan hidup ada 62 orang.

Data mereka yang terjangkit HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dari kasus kejadiannya yaitu seperti yang terlihat di dalam tabel :
No
Kasus
Jumlah
1
Homoseks
4 orang
2
Ibu ke bayi
4 orang
3
Penasun (pengguna narkoba suntik)
15 orang
4
Heteroseks
82 orang

Kasus HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dilihat dari segi umur :
No
Umur
Jumlah
1
0-4 tahun
5 Orang
2
15-19 tahun
4 Orang
3
20-24 tahun
19 Orang
4
25-29 tahun
33 Orang
5
30-34 tahun
28 Orang
6
35-39 tahun
9 Orang
7
>45 tahun
2 Orang

Kasus HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dilihat dari segi pekerjaan :
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
1
Karyawan
3 orang
2
Tidak diketahui
4 orang
3
Belum bekerja
5 orang
4
PSK
9 orang
5
NAPI
12 orang
6
Buruh
15 orang
7
TKI
17 orang
8
IRT
18 orang
9
Wiraswasta
23 orang

Kasus HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo dilihat dari jenis kelamin :
No
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
45 orang
2
Perempuan
61 orang

Penderita HIV/AIDS di kabupaten Wonosobo yang sudah mendapatkan CST :
No
Penderita
Jumlah
1
Luar kota
23 orang
2
Tak terlacak
4 orang
3
Sedang terjangkau
16 orang
4
Sudah ARV
19 orang

Dari data di atas dapat disimpulkan, bahwa di kabupaten Wonosobo mereka yang rentan terhadap HIV/AIDS adalah mereka yang berada di umur 20- 35 tahun. Ini sangat berkaitan dengan jumlah jumlah mereka yang terkena HIV/AIDS dilihat dari kasus penularannya yaitu Heteroseks dengan jumlah 82 kasus. Sedangkan dari jenis pekerjaannya, mereka yang rentan adalah Wiraswasta dengan jumlah 23 kasus.

B.     Gejala-Gejala AIDS

1.      Merasa kelelahan yang berkepanjangan.
2.      Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
3.      Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
4.      Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan.
5.      Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa.
6.      Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
7.      Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.

C.    TES HIV

Orang yang terinfeksi HIV tidak dapat diketahui dari penampilan fisiknya saja karena orang tersebut terlihat seperti orang sehat lainnya. Jadi, untuk menentukan seseorang terinfeksi HIV atau tidak harus dilakukan pemeriksaan darah.

Pemeriksaan darah bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya anti bodi HIV di dalam darah. Antibodi HIV ini dihasilkan oleh tubuh sebagai reaksi system kekebalan tubuh terhadap infeksi HIV. Oleh sebab itu, pemeriksaan ini lebih tepat disebut "Tes Antibodi HIV" bukan tes AIDS.

D.    Perlukan Tes HIV ?

Jika anda merasa memiliki kemungkinan terinfeksi HIV, maka sebaiknya segera memeriksakan diri. Hal ini penting untuk memastikan status anda. Jika anda positif, dapat segera dilakukan perawatan kesehatan lebih lanjut yang intensif agar dapat menjaga kondisi dan mencegah penularan kepada orang lain.

E.     Bagaimana  upaya pencegahan untuk menghindari penularan HIV/AIDS ?
  1.  Menghindari perbuatan mengarah pada perzinahan, seperti pornografi dan pornoaksi.
  2. Menghindari perbuatan zinah, diantaranya pelacuran, perselingkuhan, melakukan seks di luar nikah, dan homoseksual.
  3. Memastikan bahwa darah yang ditransfusi tidak tercemar virus HIV/AIDS.
  4. Memastikan bahwa jarum suntik yang digunakan baru dan steril.
  5. Menghindari penggunaan obat terlarang NAZA yang melemahkan fungsi kontrol diri sehingga dorongan seksual bebas tidak terhindarkan. 

No comments:

Post a Comment