Sunday, 24 February 2013

PROSES TERJADINYA PETIR



Gambar Petir atau Kilat

Petir atau kilat adalah suatu pelepasan muatan listrik yang kuat yang terjadi di antara awan-awan badai atau di atara awan dan permukaan bumi. Guntur adalah suatu gelombang kejut bunyi yang disebabkan oleh petir atau kilat yang memanaskan dan mengembangkan udara disekitarnya. Salah satu fenomena cuaca yang paling menarik untuk diamati adalah badai guntur, yaitu ketika petir menghantam tanah dan guntur menimbulkan bunyi yang menggelegar. Kemungkinan tersambar oleh kilat sangat kecil, tetapi setiap tahun terdapat orang yang tewas karena terkena sambaran kilat. Di Amerika serikat setiap tahun sekitar 100 orang tewas karena petir, petir juga memicu kebakaran hutan. Proses terjadinya petir oleh salah satu teori adalah karena udara yang bergerak di dalam awan badai menyebabkan titik-titik air dan partikel-partikel es bertumbukan dan menjadi bermuatan listrik statis. Partikel yang bermuatan listrik positif ini mengambang di dekat puncak awan dan partikel bermuatan negatif yang lebih besar berada di dasar awan, kemudian muatan-muatan yang tidak stabil ini bergabung. Sehingga muatan negatif melompat menuju muatan postifi terdekat dan inilah yang menyebabkan terjadinya petir.

Berbagai jenis petir terjadi ditempat yang berbeda dan seringkali terlihat berbentuk garis berliku-liku yag terang di langit. petir luas (petir dengan lompati api yang lebar) adalah cahaya besar yang tampak mengisi seluruh langit. Petir bercabang terjadi pada saat percikan listrik melompat dari awan ke tanah.

Ketika dilepaskan dari sebuah awan, kilat menghasilkan panas yang tinggi sekitar 20.000 derajat celcius sehingga membuat udara tiba-tiba mengembang dan menghasilkan bunyi keras yang kita sebut guntur. Cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 Km/detik, sedangkan bunyi jauh lebih lambat yaitu dengan kecepatan 330 m/detik. Kamu akan selalu melihat kilat terlebih dahulu baru kemudian kita akan mendengar guntur. Jika kamu dapat menghitung lima detik antara kilatan kilat dan guntur maka badainya berada sejauh 1,6 km darimu.

Kilat atau petir selalu tertarik pada potongan logam yang lancip. Oleh karena itu banyak gedung tinggi memiliki sebuah tombak logam dipuncaknya (disebut penangkal petir) yang dihubungkan dengn kawat ke tanah. Kawat ini berfungsi untuk memfokuskan petir pada saat menyambar ke arah gedung sehingga aliran listrik akan dapat dialirkan ke tanah.

Bagaimana petir terbentuk adalah ketika udara lembab yang hangat naik untuk membentuk awan badai yang didalamnya terjadi sebuah proses yang disebut pemisahan muatan. Titik-titik air dan es saling bergesekan dan menjadi bermuatan listrik statis. Partikel-partikel yang bermuatan negatif berkumpul di dasar awan, membuat puncak awan dan permukaan bumi bermuatan positif. Sebuah gerakan arus - sambaran utama - terjadi di antara awan dan tanah. Ketika elektron-elektron bertemu dengan muatan positif, suatu arus listrik yang kuat - sambaran balik - membawa muatan positif naik ke awan.

Rumah dengan penangkal petir

Percobaan Membuat Petir atau Kilat
Kamu bisa membuat kilat sendiri dengan menggunakan beberapa bahan-bahan berikut :
1. Lembaran plastik
2. Selotip
3. Sarung tangan karet
4. Panci besi atau baja (bukan alumunium) yang besar dengan pegangan plastik
5. Garpu besu atau baja
6. Penggaris plastik

Langkah-langkah :
1. Rekatkan lembaran plastik di atas meja menggunakan selotip
2. Kenakan sarung tangan karet untuk keamanan
3. Peganglah panci besar pada pegangannya kemudian gosokkan kuat-kuat bagian belakang panci di atas lembar plastik
4. Ambillah garpu dengan tangan satunya dan pelan-pelan dekatkan ujung garpu dengan panci. Ketika jarak keduanya memendek maka akan terjadi percikan listrik statis yang melompat seperti kilat atau petir.
5. Cobalah sekali lagi dan ganti garpu dengan menggunakan penggaris plastik.

Akhirnya seperti itulah sekilas tentang bagaimana terjadinya petir, untuk menyaksikan petir yang paling sering kita temui adalah pada saat terjadinya hujan.

Sumber: http://hsaidbenmar.blogspot.com/2013/02/mana-lebih-duluan-petir-atau-hujan_2.html?showComment=1361717262119#c5336187822040654812

No comments:

Post a Comment